Huawei dan AS Ricus, Bursa Asia Masuk Posisi Berbahaya

Huawei dan AS Ricus, Bursa Asia Masuk Posisi Berbahaya

Jika IHSG sedang mengalami peningkatan, beda lagi ceritanya jika kita membahas tentang Bursa saham Asia. Pasalnya Bursa saham Asia dalam empat bulan terakhir ini tengah berada di posisi terendah.

Hal ini tidak lepas dari kekhawatiran terkait masuknya daftar hitam raksasa, Huawei Technologies yang kabarnya tengah mengobarkan ketegangan hubungan antara Washington dan juga Beijing.

Menurut lansiran Reuters, Indeks MSCI Asia-Pasifik untuk luar Jepang masih berada pada level yang aman, namun dalam empat bulan terakhir ini, indeks yang tercatatkan justru mengalami penurunan hingga 8%. Indeks Nikkei di Jepang juga mengalami penurunan hingga angka 0,5%.

Bahkan indeks S&P 500 harus turun sekitar 0,67%, sedangkan untuk Nasdaq Composite harus turun sebesar 1,46 %. Tidak sampai disitu saja, Philadelphia Semiconductor juga mengalami pelemahan indeks hingga mencapai angka 4,02%. Sejak awal Maret kemarin, saham Apple juga mengalami penurunan hingga 3,1%.

“Saat ini situasi antara Amerika Serikat dengan Huawei semakin memburuk, perang dagang belum menunjukkan adanya perdamaian atau titik terang. Kemungkinan besar perang ini akan menjadi perang teknologi,” ungkap Seema Shah selaku senior global investment strategist principal Gobal Investor, London.

“Semakin berkembang teknologi, maka akan semakin besar kerusakan yang ditimbulkan, terutama untuk area Asia dan juga Ameria Serikat. Tapi riak dari kericuhan ini juga akan dirasakan seluruh dunia, kita lihat saja bagaimana perkembangan kedepannya” tutup Seema Shah.

Forex – Investasi Dengan Keuntungan Besar Namun Beresiko

Forex - Investasi Dengan Keuntungan Besar Namun Beresiko

Untuk mereka yang senang berpergian keluar negeri, tentu sudah tidak asing bukan dengan valuta asing ? Jika kita cermat, tentu kita bisa melihat bahwa nilai tukar mata uang selalu berubah.

Nah, nilai tukar mata uang yang fluktuatif tersebut dimanfaat banyak orang untuk menjadi ajang investasi dan mencari keuntungan, namanya investasi ini adalah trading forex.

Sederhananya, kita menyimpan mata uang asing dalam jangka waktu yang lama, baik itu dirumah maupun di bank. Ketika harga mata uang tersebut naik, kita bisa menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.

Terdengar sederhana ? Namun investasi jenis ini adalah jenis yang paling beresiko, istilah mudahnya, pendapatan besar, resiko juga tentu besar.

Berbeda dengan saham yang dapat dipantau perkembangannya, untuk forex sedikit lebih sulit dimana kita perlu setiap saat memperhatikan nilai tukar mata uang ataupun emas, karena telat sebentar saja, kita bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Investasi jenis forex juga sangat tidak direkomendasikan untuk pemula. Banyak investor yang justru bangkrut karena tidak paham cara kerja atau cara main forex.

Investasi forex ditujukan bagi mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia saham. Pergerakan forex juga lebih dinamis, sangat jauh berbeda dengan investasi saham.

Jika memang ingin bermain forex, alangkah baiknya mempercayakannya kepada reksa dana, nantinya pihak reksa dana-lah yang akan memainkan dana yang sudah kalian investasikan.